Sleman, 07 Oktober 2024. dikelurahan Donoharjo telah
diadakan Imuniasi "JE" yang diselenggarakan oleh Pukemas Ngaglik 2.
Dalam agenda tersebut diikuti oleh beberapa sekolah PAUD
sekitaran Kelurahan.
1.
TPA Permata Ummi
2.
KB Permata Ummi
3.
TK Yaa Bunayya
4.
Dan sekolah sekitar kelurahan Donoharjo
4. Alhamdulillah dari TPA KB Permata Ummi dan TK Yaa Bunayya telah mengikuti sekitar 150 siswa lebih telah mengikuti Imunisasi JE.
Japanese encephalitis (JE) merupakan suatu penyakit infeksi
peradangan otak akibat virus JE yang ditularkan oleh nyamuk. JE lebih sering
ditemukan di negara beriklim tropis dibanding beriklim dingin, terutama pada
musim hujan.
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus JE tidak
bergejala atau gejala tidak spesifik menyerupai flu. Tanda dan gejala penyakit
radang otak biasanya muncul antara 4-14 hari setelah gigitan nyamuk (masa
inkubasi) dengan gejala utama berupa demam tinggi yang mendadak, perubahan
status mental, gejala gastrointestinal, sakit kepala, disertai perubahan
gradual gangguan bicara dan berjalan. Pada anak, gejala awal biasanya berupa
demam, anak tampak rewel, muntah, diare, dan kejang.
Virus JE ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk,
terutama spesies Culex tritaeniorrhynchus atau nyamuk rumahan yang bertelur di
air tergenang, misalnya di sawah, serta menggigit manusia setelah matahari
terbenam.
Mengapa imunisasi Japanese Encephalitis penting?
Peneliti belum menemukan obat untuk ensefalitis JE yang
dapat menyebabkan kematian. Program pemberian imunisasi anak menunjukkan
efektivitas dalam penurunan sekaligus pencegahan kasus JE, termasuk
berkurangnya beban ekonomi akibat penyakit tersebut.
WHO position paper 2015 merekomendasikan pemberian imunisasi
JE pada negara endemis, termasuk Indonesia. Surveilans JE di Indonesia tahun
2016 ada 9 provinsi melaporkan kasus JE: Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi
Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa
Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau, dengan kasus JE terbanyak di provinsi Bali.
Sejumlah negara Asia telah menjalankan program imunisasi JE pada anak, seperti
Jepang, Thailand, Korea, Taiwan, dan Cina. Di negara-negara itu, vaksinasi
terbukti telah menurunkan angka kejadian JE secara signifikan dalam beberapa
dekade terakhir, yang artinya, vaksinasi pada anak dapat mengendalikan
penyebaran JE, terutama di daerah endemis.
Repoter : Markom